Tampilkan postingan dengan label Komoditas Unggulan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Komoditas Unggulan. Tampilkan semua postingan

Kerupuk Padang Pasir Alias Kerupuk Tayamum Kediri

Diposting oleh Hulu on Rabu, 26 Desember 2012

Sederhana tetapi enak dan sehat. Itulah kerupuk pasir, salah satu jenis makanan ringan khas Kediri, Jawa Timur. Kerupuk ini disebut kerupuk pasir karena saat menggorengnya menggunakan pasir dan tidak menggunakan minyak goreng sebagaimana lazimnya.

"Secara umum warga memang sering menyebut kerupuk jenis ini dengan sebutan kerupuk pasir. Namun, di kalangan para santri di pondok pesantren, kerupuk ini sering disebut kerupuk tayamum," tutur Masyhuri, penjual kerupuk pasir yang berjualan di sekitar Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri.

Dikatakannya, disebut kerupuk tayamum karena kondisi kerupuk ini sangat kering. Bisa begitu karena cara memasaknya hanya menggunakan pasir, tidak sedikit pun bersentuhan dengan benda cair berupa minyak. Kenyataan tersebut kemudian dikorelasikan dengan cara bersuci (untuk shalat atau mengaji) tanpa air, yakni tayamum, sehingga para santri menyebut kerupuk itu dengan sebutan kerupuk tayamum.

Bahan baku kerupuk pasir atau kerupuk tayamum ini hampir sama dengan bahan baku kerupuk pada umumnya. Di antaranya berasal dari terigu dan pati ketela pohon. Bahan baku ini diolah secara tradisional dan dibumbui, kemudian diiris tipis-tipis dan dikeringkan dengan cara dijemur. Setelah kondisinya kering betul, barulah kerupuk itu digoreng dengan pasir.

Menurut Suwardi, salah seorang pembuat kerupuk pasir asal Mojoroto, Kodya Kediri, pasir yang digunakan untuk menggoreng kerupuk bukanlah pasir sembarangan. Pasir itu diambil dari Sungai Brantas yang membelah Kota Kediri. Setelah kering, debu-debu yang bercampur dengan pasir itu dibersihkan dengan menggunakan tampah. Setelah pasir benar-benar bersih dari debu, barulah digunakan untuk menggoreng kerupuk.

"Selain dipasarkan di Kediri dan daerah lain di Jawa Timur, kerupuk ini juga dipasarkan di Jakarta, Semarang, dan kota-kota lain di Tanah Air. Kerupuk pasir ternyata laris dan digemari masyarakat," kata Sumiarno, salah seorang pedagang kerupuk pasir di Kediri.

Sumiarno juga mengaku tidak tertutup kemungkinan daerah lain di Indonesia juga mempunyai kerupuk yang ketika menggorengnya menggunakan pasir. Tetapi, kerupuk pasir buatan rakyat Kediri rasanya sangat khas, renyah, dan empuk. Apalagi, kerupuk ini menjadi salah satu makanan yang disukai para santri di setiap bulan Ramadhan. Karena itu, warga yang sedang berwisata ke Kediri, banyak yang meluangkan waktu khusus untuk memburu kerupuk goreng pasir buat oleh-oleh.

Selain empuk dan renyah, ada kelebihan lain kerupuk pasir khas Kediri ini. Yakni, para pembuat kerupuk pasir yang tersebar di sejumlah desa di Kodya dan Kabupaten Kediri sudah mulai mengenal diversifikasi rasa produk. Jika semula kerupuk jenis ini hanya ada satu rasa yakni asin, kini sudah meningkat menjadi empat rasa, yakni kerupuk pasir rasa asin, manis, pedas serta rasa bawang.

Harga kerupuk pasir yang ditawarkan untuk konsumen juga masih relatif murah, terjangkau masyarakat kecil. Bisa jadi karena memasaknya tidak menggunakan minyak goreng, sehingga biaya produksi tidak terlampau mahal. Harga kerupuk satu kemasan besar berkisar Rp 1.000 hingga Rp 2.000.

Di samping harganya murah, kerupuk pasir juga memiliki keunggulan dari sisi kesehatan. Mereka yang memiliki kolesterol tinggi tidak perlu khawatir sebab kerupuk ini tanpa minyak. Sedangkan yang menghindari sakit batuk, juga tak perlu khawatir karena kerupuk ini tidak menyebabkan batuk.

Karena kerupuk tayamum ini memiliki sejumlah keunggulan, tak pelak lagi di pasaran sangat laris. "Saya sangat suka kerupuk pasir ini. Rasanya enak dan murah. Untuk perjalanan ke luar kota saat saya nyetir mobil sendiri, maka agar tidak mengantuk saya selalu membeli kerupuk pasir untuk camilan," tutur Agus Sunarto, santri Pondok Pesantren Lirboyo. (Ami Herman)
BATIK KAOS Tenun Ikat Jersey Bola
Baca SelengkapnyaKerupuk Padang Pasir Alias Kerupuk Tayamum Kediri

Komoditas Unggulan di Kabupaten Kediri

Diposting oleh Hulu on Minggu, 09 Desember 2012

Kabupaten Kediri merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Timur yang memiliki banyak komoditas unggulan. Meskipun luas wilayah Kabupaten Kediri hanya sekitar 5% dari luas keseluruhan Provinsi Jawa Timur. Namun potensi bisnis di daerah tersebut cukup menjanjikan, sehingga perlahan-lahan perekonomian masyarakat setempat juga mulai ikut terangkat.

Terletak di antara dua gunung, yakni Gunung Kelud dan Gunung Wilis. Kabupaten Kediri berbatasan langsung dengan Kabupaten Madiun dan Ponorogo di sebelah barat, Kabupaten Malang di sebelah timur, Kabupaten Blitar dan Tulungagung di bagian selatan, serta Daerah Jombang di sisi sebelah utara. Dengan membawahi sekitar 26 wilayah kecamatan dan sebanyak 343 desa, Kabupaten Kediri tentunya memiliki sektor ekonomi yang beragam. Sebut saja seperti sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, pariwisata, dan lain sebagainya.

Untuk mengamati lebih dekat potensi-potensi bisnis yang ada di Daerah Kediri, berikut ini kami informasikan beberapa komoditas unggulan di Kabupaten Kediri yang bisa kita kembangkan sebagai peluang usaha.

Potensi Pertanian
Dikenal sebagai salah satu lumbung padi bagi Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Kediri memiliki komoditas pertanian yang di dominasi oleh produk tanaman pangan. Misalnya saja seperti padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang kedelai, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Untuk komoditi padi, tersebar di beberapa kecamatan seperti Pare, Kecamatan Purwasari, Kepung, Plosoklaten, dan Kandangan. Untuk komoditas jagung banyak ditemukan di Kecamatan Pare dan Pagu. Daerah penghasil tanaman ubi kayu dan ubi jalar, terdapat di Kecamatan Mojo, dan Kecamatan Semen. Untuk produsen kacang tanah yang paling besar terdapat di Kecamatan Kras dan disusul oleh Kecamatan Banyakan.

Selain itu, produktivitas tanaman sayur dan buah-buahan di Kabupaten Kediri juga menunjukan perkembangan yang cukup bagus. Beberapa komoditi sayuran yang cukup potensial antara lain cabe/lombok, tomat, kacang panjang serta bawang merah. Beberapa daerah penghasil sayuran tersebut adalah Kecamatan Kandat, Puncu, Wates, Pare, dan Kepung. Sedangkan untuk potensi buah-buahan yang mulai dikembangkan masyarakat Kediri yakni jenis semangka, nanas, mangga podang, belimbing, durian dan sawo. Daerah-daerah penghasil komoditi buah-buahan di atas antara lain Kecamatan Kandat, Kunjang, Puncu, Grogol, Mojo, Banyakan dan Kepung.

Potensi Perkebunan
Tak kalah bersaing dengan sektor pertanian, potensi perkebunan di Kabupaten Kediri juga memiliki produk komoditas yang bernilai ekonomi cukup tinggi. Misalnya saja seperti tanaman tebu yang banyak diproduksi di Kecamatan Wates, produksi kelapa yang terdapat di Kecamatan Grogol, kapuk randu yang terdapat di Kecamatan Kandangan, tembakau di Kecamatan Purwoasri dan Papar, kopi di Kecamatan Kepung, jambu mete yang tersebar di Kecamatan Plosoklaten, serta beberapa produk komoditas lainnya yang dikembangkan melalui perkebunan rakyat, seperti misalnya perkebunan lada, cengkeh, kopi robusta, tebu, jambu mete, kenanga, dan kakao yang tersebar merata di seluruh wilayah Kabupaten Kediri.

Potensi Perikanan
Dari seluruh desa yang tersebar di Kabupaten Kediri, ada sekitar 124 desa yang mulai mengembangkan potensi perikanan. Mulai dari usaha pembenihan ikan, budidaya ikan konsumsi, budidaya ikan hias, sampai penangkapan ikan di perairan umum, yang semuanya menjanjikan keuntungan cukup besar bagi masyarakat di Kabupaten Kediri. Contohnya saja seperti beberapa sentra pembenihan dan budidaya ikan lele yang bisa kita temui di Kecamatan Badas, Pare, Gurah, Kepung, Kras, Ngasem, dan Gampengrejo.

Disamping potensi ikan konsumsi yang cukup cerah, bisnis budidaya ikan koi juga mulai dikembangkan di Kecamatan Plosoklaten, Kecamatan Badas, Kecamatan Pare, Kecamatan Wates, Kecamatan Kandat, Kecamatan Ringinrejo, dan Kecamatan Ngadiluwih. Melihat harga ikan koi di pasaran cukup bagus, banyak petani yang mulai memilih ikan hias ini untuk dibudidayakan sebagai peluang usaha. Sebab, harga jual ikan koi yang berhasil memenangkan kontes ikan, bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah per ekornya.

Potensi Pariwisata
Pesona alam Kabupaten Kediri ternyata cukup potensial untuk dikembangkan sebagai kawasan obyek pariwisata. Sebut saja seperti Goa Selomangkleng, pegunungan Wilis, aliran Sungai Brantas, Pemandian Kuwak dan Dermaga Brantas. Untuk menghidupkan pariwisata di Daerah Kediri, pemerintah sengaja melengkapi objek wisata tersebut dengan arena olah raga, lokasi wisata pendidikan dan penelitian sejarah, area perkemahan, villa (home stay), kios makanan dan souvenir, dan lain sebagainya. Langkah yang diambil pemerintah setempat ternyata cukup efektif, terbukti pada tahun 2011 silam Kawasan Gunung Kelud dinobatkan sebagai obyek wisata alam terbaik se-Jawa Timur.

Melimpahnya kekayaan alam di Kabupaten Kediri, tentunya memberikan peluang besar bagi masyarakat guna meningkatkan perekonomian daerah setempat. Maju terus UKM Indonensia dan salam sukses.
BATIK KAOS Tenun Ikat Jersey Bola
Baca SelengkapnyaKomoditas Unggulan di Kabupaten Kediri

Cara Membuat Kain Tenun Ikat Bandar Kidul Kediri

Diposting oleh Hulu on Kamis, 22 November 2012

Proses pembuatan Kain Tenun Ikat di bagi menjadi 2 tahap, yakni :

A. Proses Pembuatan Lusi / Keteng
1. Proses Pencelupan benang/pewarnaan yaitu memberikan warna pada benang
2. Pemintalan benang/goben yaitu memintal benang pada kelos
3. Skeer adalah menata benang yang telah di pintal ke bum
4. Grayen yaitu menyambung benang yng lama yang terdapat pada alat tenun dengan benang baru

B. Proses Pembuatan Pakan / Umpan
1. Pemintalan benang/goben
2. Reek yaitu menata benang pada bidangan, bidangan tersebut biasa kami sebut "bak"
3. Pemberian motif/desain gambar
4. Pengikatan motif/desain
5. Colet yaitu pemberian warna kombinasi
6. Pencelupan
7. Pelepasan tali/ oncek
8. Mengurai benang untuk di jadikan umpan/ pakan (mindah)
9. Pemintalan pakan pada palet
10. Proses tenun

Kunjungi Sentra Kain Tenun Ikat Bandar Kidul Kediri

OPAK GAMBIR Galeri Kain Tenun Ikat
Baca SelengkapnyaCara Membuat Kain Tenun Ikat Bandar Kidul Kediri

Pusat Kerajinan Kain Tenun Ikat Bandar Kidul Kediri

Diposting oleh Hulu

Tenun ikat adalah kriya tenun Indonesia berupa kain yang ditenun dari helaian benang pakan atau benang lungsin yang sebelumnya diikat dan dicelupkan ke dalam zat pewarna alami. Alat tenun yang dipakai adalah alat tenun bukan mesin (ATBM). Kain tenun ikat dapat dijahit untuk dijadikan pakaian dan perlengkapan busana, kain pelapis mebel, atau penghias interior rumah.

Sebelum ditenun, helai-helai benang dibungkus (diikat) dengan tali plastik sesuai dengan corak atau pola hias yang diingini. Ketika dicelup, bagian benang yang diikat dengan tali plastik tidak akan terwarnai. Tenun ikat terdapat di berbagai daerah di Indonesia. Daerah-daerah di Indonesia yang terkenal dengan kain tenun ikat di antaranya Toraja, Sintang, Jepara, Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores dan Kediri. Pada umumnya motif tenun bergantung dengan daerah masing-masing pembuat tenun.

Kain tenun ikat dapat dibedakan dari kain tenun songket berdasarkan jenis benang. Songket umumnya memakai benang emas atau perak. Motif kain tenun songket hanya terlihat pada salah satu sisi kain, sedangkan motif kain tenun ikat terlihat pada kedua sisi kain. (sumber : wikipedia)

Kain tenun ikat khas Kediri ? Mungkin tak terlalu banyak orang yang mengetahui bahwa Kediri mempunyai sentra kerajinan tenun ikat. Jika anda berminat datang langsung dan ingin tahu keberadaanya, langsung saja ke Kota Kediri, Jawa Timur. Tepatnya sentra pengrajin kain tenun ikat berada di desa Bandar Kidul.

Tenun ikat di Kediri sudah ada sejak tahun 1950-an, tapi produknya hanya berupa sarung goyor dan lebih bersifat lokal. Sarung goyor adalah sarung khas Kediri yang mempunyai keunikan yakni terasa dingin bila di pakai pada siang hari dan hangat bila dipakai di malam hari. Sarung goyor juga mempunyai beberapa motif antara lain: motif ceplok, tirto, long dan masih banyak motif yang lain.

Pada tahun 2000-an pengrajin Kain Tenun Ikat Kediri mulai mengembangkan produknya berupa kain/baju tenun. Dengan adanya produk baru tersebut kain tenun ikat Kediri menjadi lebih di kenal baik lokal, regional maupun nasional. Perkembangan produk baru itu juga di karenakan para pengrajin mulai sering mengikuti pameran.

Kain Tenun Ikat Kediri mempunyai 3 pilihan bahan yaitu misris/katun, semi sutra dan sutra. Harga kain tenun misris/katun lebih rendah dibandingkan kain tenun sutra. Motif dan warna yang tersedia sangat beragam anda dapat memilih mana yang cocok untuk anda. Jika kurang puas dengan pilihan yang ada, anda dapat memesan motif dan warna yang anda suka atau membawa desain/contoh sendiri.

Sumber : Sentra Kain Tenun Bandar Kidul Kediri

OPAK GAMBIR Galeri Kain Tenun Ikat
Baca SelengkapnyaPusat Kerajinan Kain Tenun Ikat Bandar Kidul Kediri