Tampilkan postingan dengan label Wisata Kuliner. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Wisata Kuliner. Tampilkan semua postingan

Soto Ayam Tamanan Bok Ijo

Diposting oleh Hulu on Rabu, 12 Desember 2012

Di Kediri banyak tempat depot ataupun warung soto yang enak, mulai yang kelas ekonomi sampai yang kelas bisnis. Ada soto ayam ada juga soto daging.

Untuk soto ayam kelas ekonomi yang paling ngetop itu soto ayam tamanan, tamanan adalah nama tempat dimana tempat tersebut merupakan sentra eh..kok sentra sih…kumpulan (apa bedanya….) pedagang soto ayam kaki lima.

Rasanya sesuai lidah dan harganya sesuai kantong. Permangkok soto cuma Rp. 3.000,- itu udah cukup bikin kenyang, tapi kalo yang doyan makan bisa nambah sampai 3 mangkok juga. Menu tambahannya yang disediakan, sate telur puyuh dan ayam bakar.

Tapi jangan salah sangka dulu soal ayam bakar, ayam bakar disitu bukan ayam bakar yang dimakan dengan sambel en lalap itu. Ayam bakar di tamanan adalah ayam yang sudah direbus dengan kuah soto kemudian dibakar dengan bumbu kecap. Rata-rata pengunjung pasti memesan ayam bakar sebagai teman makan soto.

Untuk mencapai lokasi sangatlah mudah, karena lokasinya berada dalam lingkungan terminal kota kediri di tamanan. Jarak dari pusat kota sekitar 2-3 km kearah barat. Soto tamanan juga terkenal dengan nama soto bok ijo.

BATIK KAOS Tenun Ikat Jersey Bola
Baca SelengkapnyaSoto Ayam Tamanan Bok Ijo

Sate Kreco, Kuliner Kediri Yang Kaya Gizi

Diposting oleh Hulu on Selasa, 04 Desember 2012

Bila anda penggemar makanan tradisional, pasti tahu siput sawah atau yang lebih dikenal dengan sebutan kreco. Sekarang makanan unik ini, jarang kita temui dijajakan penjualnya keliling kampung. Namun jika anda rindu di masa kecil dengan makanan kreco jangan khawatir, karena hingga kini masih ada penjualnya.

Di era tahun 80-an hingga 90-an, makanan kreco atau keong sawah ini, banyak dijual keliling. Dulu penjual kreco ini biasanya naik sepeda pancal, dibelakang membonceng keranjang berisi panci atau menggunakan kuwali sebagai tempat kreco rebus. Ada juga penjual kreco yang jalan kaki sambil membawa pikulan, kiri kanan dibebani panci berisi kreco, berikut daun pisang sebagai wadah. Biasanya sambil keliling kampung penjual menjajakan dagangannya dengan suara nyaring “kreee ..Cooo”. itu masa lalu dan kini sudah jarang kita temui.

Kalau anda ingin mengenang masa kecil menikmati kreco, kini masih ada yang menekuni jualan kreco, dialah pak Basuki yang mangkal di jalan IR Sutami, dari markas Kodim 0809 ke arah timur, tepatnya depan SMK Kertanegara. Alasannya simpel dia masih mempertahankan jualan Kreco, karena makanan tradisional dan banyak yang menyukai.

Basuki yang asli warga desa Plosorejo Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri, masa lalunya pernah jualan kreco keliling, karena sepi akhirnya berhenti. Tapi sejak satu setengah tahun lalu, niat jualan kreco kembali muncul.

Kreco atau siput ini, paling besar seukuran biji salak, tapi ada yang lebih besar lagi, namanya kul. Sebenarnya kreco dan kul ini musuh petani, karena merupakan hama padi, dan memang biasanya ada pada musim hujan, disaat petani menanam padi atau berada di daerah rawa. Bahkan untuk mendapatkan kreco, Basuki harus mencari sampai Nganjuk dan Tulungagung.

Daging kreco atau kul ini, kalau sudah dimasak tekstur dagingnya empuk dan kenyal. Tetapi dibalik rasa enaknya daging kreco, proses masaknya ternyata juga panjang. Dari kreco mentah, terlebih dulu dihilangkan ujung cangkangnya dengan menggunakan pisau atau parang, dan dilakukan satu persatu. Ini untuk menghilangkan kotoran siput dari dalam cangkang. Kemudian dikukus hingga matang, setelah dingin baru di cuci untuk menghilangkan kotoran tanah dan lumut yang menempel. Selanjutnya kreco matang ini kembali direbus bersama beberapa rempah, cabe, parutan kelapa dan garam.

Setelah proses masak selesai, kreco rebus ini siap disantap. Uniknya kreco yang banyak mengandung protein ini cara memakannya harus di keluarkan dulu dari cangkang menggunakan tusuk gigi atau lidi yang ujungnya lincip, atau cara lain dengan disedot langsung. Selain itu kol juga bisa disajikan dengan bentuk sate, dengan melepas terlebih dulu dari cangkang dan makannya menggunakan sambel kacang plus kecap, ‘hemmm’ lezaaat’.

Menurut Basuki jualan kreco dan sate kol lumayan hasilnya, dalam 1 panci kreco bisa laku hingga Rp 75 ribu untungnya 50 persen lebih. Jika musim, bisa laku hingga 3 panci, terutama saat liburan dan hariraya.

Kalau dulu penjual kreco dan sate kul hanya jualan saat musim hujan atau musim panen padi, tapi sekarang Basuki bisa jualan sepanjang tahun. Karena dia ternak kreco sendiri di rumahnya. Selain itu dia juga mendapatkan setoran kreco dari peternak lainnya yang juga tetangganya di desa Plosorejo Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri.

Jika anda rindu nikmatnya makan kreco dan sate kul, Basuki menggelar daganganya di depan SMK Kertanegara jalan Ir Sutami Kediri. Dagangannya digelar sederhana di pinggir jalan menggunakan obrok kayu berwarna hijau yang telah dilepas dari motornya.
BATIK KEDIRI KAOS KEDIRI TENUN IKAT Jersey Bola
Baca SelengkapnyaSate Kreco, Kuliner Kediri Yang Kaya Gizi

Tahu Kuning / Takwa Khas Kediri

Diposting oleh Hulu on Senin, 03 Desember 2012

Apabila kita mendengar kata TAHU yang tergambar adalah makanan yang bahan dasarnya dari kedelai, warnanya putih, bentuknya kotak, kenyal dan identik sebagai makanan orang desa.

Tetapi jangan heran, ada yang beda dengan tahu asli Kota Kediri. Tahu tidak lagi berwarna putih tetapi kuning dan biasa disebut tahu takwa. Tahu kuning ini adalah salah satu produk unggulan Kota Kediri. Sehingga bila anda berkunjung ke Kota Kediri terasa kurang lengkap jika pulang tidak membawa oleh-oleh tahu kuning.

Distribusi tahu kuning ini terpusat di Jalan Yos Sudarso dan Jalan Patimura Kota Kediri, dimana sepanjang dua nama jalan tersebut, berderet perusahaan sekaligus toko tahu kuning yang sudah berdiri puluhan tahun. Ada toko tahu kuning LTT, LTH, Lym, POO dan sebagainya. LTT singkatan dari Liem Tien Thin yang merupakan pendiri dari perusahaan tahu kuning LTT, berdiri sekitar 46 tahun lalu.

Proses pembuatan tahu kuning ini sama dengan pembuatan tahu biasa. Yakni, kedelai direndam dalam air selama kurang lebih empat jam sampai terkelupas kulit arinya. Selanjutnya dimasak dengan dimasukkan ke dalam mesin untuk digiling menjadi adonan halus. Setelah selesai hasil olahan tersebut dimasukkan ke dalam wadah seperti sumur untuk disaring menggunakan kain guna diambil saripatinya. Sedangkan ampasnya biasanya ada yang membeli untuk diolah menjadi tempe gembos.

Saripati kedelai tersebut kemudian diaduk perlahan dengan takaran tertentu dan dicampur cuka. Setelah itu dimasukkan ke dalam cetakan yang berbentuk persegi. Usai diratakan dan ditekan supaya padat kemudian didiamkan sampai dingin dan mengeras. Setelah proses tersebut selesai tahu siap dipotong kota-kotak.

Sedangkan warna kuning yang menjadi ciri khusus terbuat dari pewarna alami yakni dari campuran air dan tumbukan kunyit. Tetapi jika kehabisan stok kunyit diganti dengan pewarna makanan. Tetapi jangan khawatir, pewarna makanan yang digunakan selalu sesuai standart Badan POM yang aman digunakan dan menjadikan tahu bisa bertahan beberapa hari. Selain itu apabila dibawa ke luar kota untuk perjalanan beberapa hari, tahu kuning bisa direndam di dalam air panas.

Kelebihan tahu kuning dibanding tahu biasa terdapat pada rasanya, dimana rasa tahu kuning ini lebih gurih dan baunya lebih harum. Bisa dimakan langsung atau dimasak lebih dulu, pokoknya terserah suka suka kita. Yang jelas lezat dan nikmat, digoreng atau dijadikan campuran sayur lodeh pedas, hemm…, uenak…,dijamin anda ketagihan.

Soal harga jangan khawatir, sangat terjangkau. Satu paket tahu kuning isi 10 biji yang dikemas dalam wadah anyaman bambu atau yang biasa disebut besek. Jika anda penasaran dan tertarik, kunjungilah Kota Kediri. Anda bisa mampir di Jalan Yos Sudarso atau di Jalan Patimura, atau dari Alun Alun Kota Kediri, Anda hanya berjalan kaki sekitar 500 meter ke arah Utara.
OPAK GAMBIR Galeri Kain Tenun Ikat Jersey Bola
Baca SelengkapnyaTahu Kuning / Takwa Khas Kediri

Sego Nogo Kuliner Khas Bawah Jembatan Kediri

Diposting oleh Hulu on Senin, 26 November 2012

Anda pasti penasaran dengan nama dan sebutan kuliner khas Kediri "Sor Jembatan" alias kuliner bawah jembatan yang berada di Keluarahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.

Kuliner itu biasa dibilang SEGO NOGO yang khas disebut sejumlah salesman, supervisor dan pegawai negeri sipil di Kota Kediri yang biasanya sering memenuhi tempat tersebut, terutama di waktu jam makan siang.

Sego Nogo kuliner khas buatan Mbok Suliyem (65) ini sudah 6 tahun berjalan tetap diminati pelanggannya. Olahan rempah-rempah, cabe rawit dan merah serta kulit kepala sapi dapat dinikmati pelanggan hingga keringatan. Olahan Sego Nogo ini juga dapat menajdi menu santapan siang, selain membuat perut kenyang khasiat lainnya adalah untuk meningkatkan vitalitas seksual khususnya kaum pria.

“Kulo sampun enem tahun ngolah e, campurane lombok sekilo karo kulit daging kepala sapi rasane mak nyos (saya sudah enam tahun mengolah sego nogo. campuran caberawit seberat satu kilo dicampur dengan kulit daging kepala sapi hingga membuat rasanya pueeeeedes),” ungkap pemilik warung.

Mbok Suliyem menambahkan, sejauh ini selain banyak kalangan pelanggan yang membeli menu khasnya itu, para pelanggan juga sangat rileks disaat makan sambil menikmati semilir angin dibawah Jembatan Besi, Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.

Anda berminat dan ingin mencobanya ? silahkan datang. Lokasi yang tidak jauh dari Masjid Besar Alun-alun Kota Kediri. Anda tinggal berjalan kaki menyeberang jembatan kearah barat tak lebih dari 500 meter, sudah sampe lokasi. Silakan mencoba...
OPAK GAMBIR Galeri Kain Tenun Ikat Jersey Bola
Baca SelengkapnyaSego Nogo Kuliner Khas Bawah Jembatan Kediri